(sindoNEWS.com)
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
kawasan ASEAN serta dunia. Di bawah langit katulistiwa, Merah Putih berkibar sepanjang
daratan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Tak kenal panas terik dan
juga hujan badai, Engkau tetap berkibar tinggi menghiasi cakrawala nusantara.
Namun, tidakkah kita semua tau, siapa tokoh dibalik kokohnya Sang Saka Merah
Putih?
Ternyata sejarah telah lahir dari sosok wanita
berwajah manis rupawan bernama Ibu Fatmawati. Beliau tak lain merupakan
pasangan hidup dari presiden pertama Republik Indonesia, Ir.Soekarno. Dari
tangan kreatif beliau, terciptalah rajutan bendera Negara Indonesia, Merah
Putih yang berkibar mengiringi proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
tercinta. Fatmawati Soekarno lahir di kota Bengkulu pada Senin, 5 Februari 1923.
Beliau lahir dari pasangan r H.Hassan Din dan Siti Chadidjah. Ayahnya, H.Hassan
Din merupakan seorang pegawai perusahaan Belanda, Bersomij di daerah Bengkulu.
Namun karena ingin aktif di kegiatan Muhammadiyah, ayah Fatmawati memutuskan
keluar dari perusahaan Belanda itu dan memilih membuka usaha sendiri. Semenjak
itulah Keluarga Fatmawati sering bernomaden ke sejumlah kota di daerah Sumatera
bagian selatan.
Menyingkap lebih dalam lagi, ternyata ayah
Fatmawatin Hassan Djin merupakan keturunan dari kerajaan Inderapura Mukomuko. Ayah
Fatmawati termasuk keturunan ke-6 dari kerajaan Putri Bunga Melur. Fatmawati
kecil terkenal sebagai sosok yang cantik, sederhana, serta bijaksana. Awal
kisahnya dengan bung Karno tidak semulus membalikkan telapak tangan. Ir.
Soekarno kala itu masih memiliki seorang pasangan hidup yang bernama Bu Inggit.
Namun cinta dan rahasia hati menjawab segalanya tanpa mengindahkan waktu yang
terus bergulir. Bung Karno akhirnya secara resmi memikat Ibu Fatmawati dengan
tali pernikahan pada 1943.
Pada 1 Juni 1943, Ibu Fatmawati ditemani oleh
kedua orang tuanya beserta Bung Karno bertolak ke Jakarta melewati jalan darat.
Di Jakarta Ibu Fatmawati mendampingi sang suami memperjuangkan kemerdeka
Republik Indonesia. Kedua pasangan romantis ini dianugerahi lima orang anak,
yaitu Guntur, Mega, Rachma, Sukma, dan Guruh. Namun waktu mengubah segalanya,
hadirnya sosok wanita misterius lain bernama Hartini mengubah kisah cinta
mereka berdua. Hingga akhirnya berpisah dan Bung Karno mencintai seorang wanita
lain bernama Hartini.
Ketika era sebelum kemerdekaan kita mengenal sosok
Ibu Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita, di era proklamasi ini kita
mengenang seorang wanita bernama Ibu Fatmawati. Saat proklamasi kemerdekaan
berlangsung di halaman rumah Ir.
Soekarno, jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, pada 17 Agustus 1945, ada
peristiwa sejarah dimana bendera yang berkibar saat itu merupakan karya dari
tangan Ibu Fatmawati. Yang kemudian bendera Merah Putih menjadi bendera
nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bendera pusaka ini masih tersimpan
dengan baik hingga sekarang di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Perannya
sebagai penjahit memang terlihat minor, namun tanpa kehadiran dirinya mustahil
Merah Putih akan mengudara dari gennerasi ke generasi selama 72 tahun.